JAKARTA - Pengawasan ketat di sektor pertanian memang
harus dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama terhadap
kinerja dari Kementerian Pertanina (Kementan) yang merupakan lima besar
mendapatkan alokasi anggaran tersbesar dari APBN.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Wakil Direktur Lembaga Studi
dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyu Wagiman saat diskusi "Pekerjaan
Rumah Menteri Pertanian era Jokowi-JK" di Warung Daun, Cikini, Jakarta,
Minggu (2/11/2014).
"Kalau pemerintahan yang baru tidak mengawasi dan tidak diikuti oleh
Kementan maka tidak akan memberikan kontribusi kepada nawacita jokowi,"
kata dia.
Wahyu mengatakan, struktur penguasaan lahan pertanian di Indonesia
sangat jomplang. Setidaknya ada 2.000 perusahaan besar kelapa sawit yang
beroperasi di Indonesia namun dikuasai oleh 10 grup perusahaan besar.
"Dari 2.000 hanya 10 grup perusahaan besar dari Singapura, Malaysia, dan Indonesia ini sangat ketimpangan," tambahnya.
Selain itu, dilihat dari pengalaman yang sudah terjadi pada
2012-2013, konflik agraria Indonesia juga menunjukan peningkatan yang
sangat signifikan dengan pertumbuhan konflik sebesar 100 persen.
"Itu melibatkan perusahaan besar yang menguasai lahan pertanian dan perkebunan yang luas," tukas dia.
Oleh karena itu, Wahyu berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) harus memberikan perhatian dan
pengawasan yang ketat terhadap kinerja Kementerian Pertanian, guna
mewujudkan nawacita atau visi misi Jokowi-JK sebagai orang nomor satu di
Indonesia
Suber : okezone.com